Mahasiswa, sebuah peran jabatan
penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Strata pendidikan yang
berkecimpung merubah kunci sejarah kemerdekaan indonesia. Mahasiswa merupakan
angkatan terpelajar muda yang menjadi legenda disetiap perjuangannya.
Mahasiswa yang berkutat dengan ilmu,
seharusnya membuat penemuan kritis, menggigit dan tajam layaknya pedang. Sikap
yang membuat rasa kemanusiaan disetiap pengabdiannya pada masyarakat seperti
terbelalak akan realita yang terjadi. Sehingga, rasanya tepat jika mahasiswa
disebut sebagai seorang intelektual.
Sejarah mahasiswa Indonesia dalam
perjuangannya yang kelewat berani, tak jarang menimbulkan kesulitan bagi diri mahasiswa
sebagai seorang manusia yang sosial yang berintelektual. Sikap beda pendapat
terhadap teman, dosen, keluarga yang mulai menunjukan sanksi sosial karena
keangkuhan idealisme mahasiswa. Bahkan, para mahasiswa tetap setia pada
idealisme hanya rela menemui dirinya dalam sepi. Mungkinkah memang begitu nasib
buruk seorang intelektual yang tetap setia pada pemahaman setia cita-cita
bangsa indonesia. Hanya kesepiaan dan penderitaan yang diterima mahasiswa
idealisme di era seperti ini.
Tahun-tahun saat ini merupakan massa
produktif bagi penjahat negara. Masa-masa lebih dalam memperkosa ibu pertiwi
dan sebagian lagi memilih untuk diam menikmati kediaman dan kenyamanan dalam
kehidupan. Situasi tersebut mengharapkan munculnya banyak pemikiran-pemikiran
baru dari mana saja. Pemikiran baru yang mampu merubah dan mengatur semua
sistem yang terjadi di Indonesia ini.
Namun, dimana mahasiswa saat ini
ditengah carut marutnya semua sistem di indonesia. Kesadaran subyektif mahasiswa
seharusnya bisa turut menentukan bagaimana bangsa ini. Merasakan keprihatinan
sosial yang terjadi di masarakat dan menunnjukkan sikap konsisten sebagai
mahasiswa yang mengabdi pada tumpah darah, tanpa larut dalam struktur
kekuasaan.
Berbicara persoalan
kebangsaan
Sebagai seorang mahasiswa, peran
intelektual muda menjadi berharga ketika berbicara masalah persoalan
kebangsaan. Rasa idealisme kebangsaan
mahasiswa yang masih kental akan perubahan bangsa yang lebih baik. Mahasiswa
seharusnya tidak mampu menyembunyikan rasa galaunya dalam melihat realita dalam
masyarakat, jika dihubungkan dengan idealisme kaum muda yang masi
berkobar-kobar.
Mempertahankan idealisme kebangsaan
bagi mahasiswa bukan pekerjaan ringan, dan itu hanya dirasakan oleh mahasiswa
itu sendiri ketika mahasiswa berkutat pada kehidupan nyata. Kesedihan yang
mendalam pasti akan dirasakan. Ketika melihat semua serasa tak sejalan dengan
cita-cita. Ketika melihat yang dibawah makin terinjak dan yang diatas makin
sewenang-wenang.
Bagi mahasiswa yang paham akan
keadaan saat ini, Bisa dibilang Indonesia tidak berubah dari jaman sebelum
kemerdekan sampai sesudah kemerdekaan. Rakyat tetap lemah, tetap ditindas oleh
yang kuat dan yang kuat adalah yang berkuasa. Namun, kurangnya pemahaman para
mahasiswa akan realita sosial saat ini. Hal tersebut berakar pada banyaknya
mahasiswa yang terserang dekadensi moral
yang kadang berjuang hanya memberikan slogan hidup rakyat tanpa sikap nyata.
Manusia Perguruan
tinggi
Perguruan tinggi merupakan tempat
lahir bagi kaum muda yang siap mendharmakan dirinya pada pendidikan, penelitian
dan pengabdian pada masyarkat. Mereka pemuda-pemudi merasa bahagia di tahun
pertama. Namun, setelah satu tahun mengabdi banyak mahasiswa yang mulai tahu
betapa tidak sehatnya rumah sekaligus tempat lahirnya. Banyak mahasiswa yang
memilih diam menikmati kuliahnya agar cepat lulus dan banyak pula mahasiswa
yang mencoba membongkar kebobrokan perguruan tingginya, mulai dari mahasiswa,
dosen dan kebijakan-kebijakan yang terjadi dengan tulisan, poster, slogan dan
lainnya.
Kebobrokan perguruan tinggi adalah
lingkup kecil pencerminan kebobrokan pada lingkungan yang lebih luas. Hal
tersebut dikarenakan perguruan tinggi tempat dimana rumah para intelektual yang
akan mengabdi pada masyarakat dan negera. Apa kabar Indonesia, ketika manusia
perguruan tinggi sudah hancur moralnya, karakter dan lain sebagainya?. Manusia
perguruan tinggi yang seharusnya sebagai solusioner bagi bangsa ini, kini
merubah haluan berorientasi pada pemuasan kepentingan diri sendiri yang
mengakibatkan tidak peka lagi pada masalah-masalah kemasyarakatan ditanah air.
Membuat Keputusan
Persoalan peran yang akan diambil
oleh mahasiswa bagi masyarakat hanya
sebuah masalah klasik yang harus dimulai dari diri mahasiswa. Mahasiswa harus
memilih tetap bersikap dingin melihat hal yang terjadi pada masyarakat atau
siap turun tangan langsung dalam menangani persoalan dalam masyarakat. Sementara
itu, hal yang terjadi pada sebagian intelektual muda akhir-akhir ini terpukau
pada kekuasaan dan pergerakan yang dilakukan diasumsikan untuk pamrih politik
dan menggunakan komitmen perjuangan yang tidak jelas.
Ini merupakan sebuah opini.
selanjutnya, pembaca bisa merenungkannya sendiri. Tulisan ini adalah bentuk
semangat berpikir bebas atau lebih jauh lagi dapat menyentuh kesadaran pembaca
terhadap nasib pembaca terhadaap nasib rakyat kecil. Kelas sosial yang selalu
menjadi keprihatinan intelektual pada jaman perjuangan kemerdekaan Indonesia.
-Muhammad
Khabib Baiturohman-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar