pijar

pijar

Sabtu, 07 Desember 2013

Siapa SAYA ??



            Mahasiswa, sebuah peran jabatan penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Strata pendidikan yang berkecimpung merubah kunci sejarah kemerdekaan indonesia. Mahasiswa merupakan angkatan terpelajar muda yang menjadi legenda disetiap perjuangannya.
            Mahasiswa yang berkutat dengan ilmu, seharusnya membuat penemuan kritis, menggigit dan tajam layaknya pedang. Sikap yang membuat rasa kemanusiaan disetiap pengabdiannya pada masyarakat seperti terbelalak akan realita yang terjadi. Sehingga, rasanya tepat jika mahasiswa disebut sebagai seorang intelektual.   
            Sejarah mahasiswa Indonesia dalam perjuangannya yang kelewat berani, tak jarang menimbulkan kesulitan bagi diri mahasiswa sebagai seorang manusia yang sosial yang berintelektual. Sikap beda pendapat terhadap teman, dosen, keluarga yang mulai menunjukan sanksi sosial karena keangkuhan idealisme mahasiswa. Bahkan, para mahasiswa tetap setia pada idealisme hanya rela menemui dirinya dalam sepi. Mungkinkah memang begitu nasib buruk seorang intelektual yang tetap setia pada pemahaman setia cita-cita bangsa indonesia. Hanya kesepiaan dan penderitaan yang diterima mahasiswa idealisme di era seperti ini.
            Tahun-tahun saat ini merupakan massa produktif bagi penjahat negara. Masa-masa lebih dalam memperkosa ibu pertiwi dan sebagian lagi memilih untuk diam menikmati kediaman dan kenyamanan dalam kehidupan. Situasi tersebut mengharapkan munculnya banyak pemikiran-pemikiran baru dari mana saja. Pemikiran baru yang mampu merubah dan mengatur semua sistem yang terjadi di Indonesia ini.
            Namun, dimana mahasiswa saat ini ditengah carut marutnya semua sistem di indonesia. Kesadaran subyektif mahasiswa seharusnya bisa turut menentukan bagaimana bangsa ini. Merasakan keprihatinan sosial yang terjadi di masarakat dan menunnjukkan sikap konsisten sebagai mahasiswa yang mengabdi pada tumpah darah, tanpa larut dalam struktur kekuasaan.
Berbicara persoalan kebangsaan
            Sebagai seorang mahasiswa, peran intelektual muda menjadi berharga ketika berbicara masalah persoalan kebangsaan.  Rasa idealisme kebangsaan mahasiswa yang masih kental akan perubahan bangsa yang lebih baik. Mahasiswa seharusnya tidak mampu menyembunyikan rasa galaunya dalam melihat realita dalam masyarakat, jika dihubungkan dengan idealisme kaum muda yang masi berkobar-kobar.
            Mempertahankan idealisme kebangsaan bagi mahasiswa bukan pekerjaan ringan, dan itu hanya dirasakan oleh mahasiswa itu sendiri ketika mahasiswa berkutat pada kehidupan nyata. Kesedihan yang mendalam pasti akan dirasakan. Ketika melihat semua serasa tak sejalan dengan cita-cita. Ketika melihat yang dibawah makin terinjak dan yang diatas makin sewenang-wenang.
            Bagi mahasiswa yang paham akan keadaan saat ini, Bisa dibilang Indonesia tidak berubah dari jaman sebelum kemerdekan sampai sesudah kemerdekaan. Rakyat tetap lemah, tetap ditindas oleh yang kuat dan yang kuat adalah yang berkuasa. Namun, kurangnya pemahaman para mahasiswa akan realita sosial saat ini. Hal tersebut berakar pada banyaknya mahasiswa  yang terserang dekadensi moral yang kadang berjuang hanya memberikan slogan hidup rakyat tanpa sikap nyata.
Manusia Perguruan tinggi
            Perguruan tinggi merupakan tempat lahir bagi kaum muda yang siap mendharmakan dirinya pada pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarkat. Mereka pemuda-pemudi merasa bahagia di tahun pertama. Namun, setelah satu tahun mengabdi banyak mahasiswa yang mulai tahu betapa tidak sehatnya rumah sekaligus tempat lahirnya. Banyak mahasiswa yang memilih diam menikmati kuliahnya agar cepat lulus dan banyak pula mahasiswa yang mencoba membongkar kebobrokan perguruan tingginya, mulai dari mahasiswa, dosen dan kebijakan-kebijakan yang terjadi dengan tulisan, poster, slogan dan lainnya.
            Kebobrokan perguruan tinggi adalah lingkup kecil pencerminan kebobrokan pada lingkungan yang lebih luas. Hal tersebut dikarenakan perguruan tinggi tempat dimana rumah para intelektual yang akan mengabdi pada masyarakat dan negera. Apa kabar Indonesia, ketika manusia perguruan tinggi sudah hancur moralnya, karakter dan lain sebagainya?. Manusia perguruan tinggi yang seharusnya sebagai solusioner bagi bangsa ini, kini merubah haluan berorientasi pada pemuasan kepentingan diri sendiri yang mengakibatkan tidak peka lagi pada masalah-masalah kemasyarakatan ditanah air.
Membuat Keputusan
            Persoalan peran yang akan diambil oleh mahasiswa bagi masyarakat  hanya sebuah masalah klasik yang harus dimulai dari diri mahasiswa. Mahasiswa harus memilih tetap bersikap dingin melihat hal yang terjadi pada masyarakat atau siap turun tangan langsung dalam menangani persoalan dalam masyarakat. Sementara itu, hal yang terjadi pada sebagian intelektual muda akhir-akhir ini terpukau pada kekuasaan dan pergerakan yang dilakukan diasumsikan untuk pamrih politik dan menggunakan komitmen perjuangan yang tidak jelas.
            Ini merupakan sebuah opini. selanjutnya, pembaca bisa merenungkannya sendiri. Tulisan ini adalah bentuk semangat berpikir bebas atau lebih jauh lagi dapat menyentuh kesadaran pembaca terhadap nasib pembaca terhadaap nasib rakyat kecil. Kelas sosial yang selalu menjadi keprihatinan intelektual pada jaman perjuangan kemerdekaan Indonesia.
-Muhammad Khabib Baiturohman-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar